Manusia yang sadar akan hakikat dirinya, berarti manusia yang juga menghayati keberadaan alam, menghayati semua hal yang ada di sekitarnya, menghayati hubugan manusia yang selaras, serasi, harmonis, dan singkron dengan alam semesta, hubungan yang dimaknai angisi rasa, raga lan nalar ing bab olah manunggaling gusti kawula lan uga ing bab manunggaling jagad gedhe lan jagad cilik. dengan kata lainmakna Manunggaling jagad adalah penyatuan kehendak, keinginan dan harapan antara manusia dan alam.

Kita sering mendengar istilah BACK TO NATURE atau kembali ke alam. Apa hakikat sebenarnya “kembali ke alam” tersebut? Apa maksudnya adalah kita kembali menjadi monyet-monyet yang bergelantungan di hutan-hutan tanpa mengenakan selembar pakaian pun seperti kaum hippies atau para penganut paham nudis/naturist? Apa kita kembali menjadi manusia yang hidup pada jaman batu seperti film flintstone yang lucu itu, tanpa mobil, tanpa alat-alat dan teknologi canggih?

Manusia tidak bisa hidup tanpa alam semesta dan alam semesta tidak berarti dan bermakna apa-apa tanpa ada manusia yang ada di dalamnya. Kenapa bila alam semesta ini tidak ada manusia menjadi tidak berarti? Jelas tidak berarti sebab manusialah yang diberi kuasa untuk menafsirkan arti dan makna atas segala sesuatu. Sejatinya antara manusia dan alam mesti rukun, manunggale rasa marang manungsa, kewan lan tethukulan uga alam saisine.

JAMBORE DAERAH 1 BYONIC JAWA TENGAH, didalam agendanya sekaligus memperingati 4th Anniversary mencoba mendekatkan antara anggotanya (Manusia) dengan alam, dalam sebuah tema “MANUNGGALING JAGAD, NGRENGKUH MANUNGGALING PASEDEREKAN” yang dapat diartikan Bersatu dengan Alam, memberikan rasa persatuan persaudaraan. Hal ini dikarenakan manusia tidak akan bisa lepas dari alam yang telah memberikan banyak manfaat serta mempererat hubungan antar manusia sebagai wujud syukur kita terhadap Allah SWT. Bukan hanya sekedar acara seremonial belaka namun juga sarana membangun keakraban secara emosional dan menumbuhkan rasa bangga atas keluarga besar BYONIC JAWA TENGAH.

Dengan mengambil lokasi di wanawisata Baturaden dibawah kaki Gunung Slamet, “Slamet” di Jawa Tengah menyimpan makna, setidaknya dari nama yang disematkan selama ini bahwa keselamatan (dalam makna yang seluas-luasnya) merupakan modal sosial yang tak ternilai. Keadaan slamet jauh lebih penting dari harta dan kedudukan. Segala atribut kesenangan duniawi tak ada maknanya jika diri tidak selamat. Penempatan lokasi disini juga mempunyai makna untuk menyadarkan anggota agar mau menjaga keselamatan hidup, keselamatan dalam hubungan antar manusia, dan juga keselamatan dalam berlalu lintas dengan menjaga ketertiban dan mentaati aturan beralu lintas.

Konsep yang dihadirkan adalah bertema Family Camp, agar para peserta beserta keluarganya merasakan berada dekat dengan alam terutama hutan, hal ini agar anggota bisa merasa dekat dengan alam bisa merasakan bahwa sesungguhnya kita ini sangat kecil di tengah alam semesta ini, tentunya dengan hal menjadikan anggota tidak merasa jumawa pada posisi mereka di dunia ini. Kedekatan alam ini juga menyiratkan kepada anggota bahwa, antar anggota satu sama lain adalah keluarga yang semestinya juga saling melengkapi, seperti manusia dan alam yang saling membutuhkan.

Di dalam jiwa yang sehat terdapat jiwa yang kuat atau kita lebih hafal istilah mensana in corporesano atau bahasa inggrisnya a healthy mind in a healthy body untuk tubuh yang sehat perlu olahraga yang teratur dan berkesinambungan, di dalam Jambore daerah 1 ini para anggota melaksanakan kegiatan olahraga yang dipandu oleh instruktur profesional, harapannya semua peserta bisa kembali bugar setelah sibuk dengan aktifitas pekerjaan yang menyita pikiran.
Di dalam Jambore Daerah 1 ini yang di suport pabrikan ban PT MULTISTRADA dengan produknya corsa platinum, serta dukungan dari minuman energi Kratingdaeng, juga POLLARIZER ANGGGIT KNALPOT dengan muuffler racingnya serta tidak ketinggalan pabrikan Yamaha melalui organisasinya YRFI juga menghadirkan hiburan yang merakyat musik dangdut yang di gawangi oleh ERLEZA dengan deretan artis cantik yang bersuara merdu menggoyang panggung dan peserta jambore ditambah kilatan lighting dan sound system berkekuatan 10.000 watt menambah semaraknya acara jambore yang dihadiri kurang lebih 400 anggota Byonic Jawa Tengah dan 300 tamu undangan yang berasal dari Byonic wilayah Jawa barat, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, dan Bali serta tidak ketinggalan komunitas lokalpun ikut meramaikan.
Di balik wujudnya sebagai benda mati, tesirat sebuah kisah bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut dan memerdekakan sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata mengisi perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan sebuah bendera, merah putih. Jiwa patriotisme membentuk suatu karakter generasi penerus bangsa yang cinta dan menghargai tanah air, sebagai generasi penerus bangsa kita sadar tidak cukup hanya menghargai jasa-jasa pahlawan namun kitapun harus mengemban tugas sebagai penerus bangsa yaitu melanjutkan perjuangan bangsa.

Perjuangan kita saat ini sudah bukanlah perjuangan melawan para penjajah. Setelah merdeka, justru tantangan semakin besar. Kita saat ini mesti berjuang melawan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam banyak hal termasuk juga sikap disiplin dalam berkendara.

