“Musik dan bernyanyi siapa  yang tidak menyukai, saat sedih orang bisa bernyanyi, saat senang orang bisa bernyanyi, dalam suasana apapun semua bisa diungkapkan dengan musik, karena musik bisa mengekspresikan apa yang mulut tidak bisa katakan” apa yang diungkapkan oleh vocalis Volmax ini bisa jadi merupakan pembenaran bahwa musik bisa dimainkan dalam keadaan apapun, “karena musik universal tanpa mengenal batasan” tambahnya.

Apa yang diungkapkan vocalis Volmax, tentunya bukan sekedar ungkapan kata saja, namun juga tergambarkan dalam lagu “Bollywood” yang dibawakanya dalam dHot Music day 2018 yang diselenggarakan oleh detik.com, dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional yang telah ditetapkan pemerintah setiap tanggal  9 Maret.

 

D Hot Music Day 2018 yang digelar di kawasan Kuningan City ini menghadirkan 25 penampilan musisi nasional. Bukan hanya musisi pendatang  baru seperti Juicy Luicy, Nadia Fatira, Nonaria, Adrian Khalif, Ardhito Pratomo, Ify Alyssa, Angela Vero tapi  juga menghadirkan musisi papan atas seperti Armand Maulana, Mulan Jameela, Fade 2 Black dll.

Gelaran Hari Musik Nasional yang dikemas dalam panggung dHot Music Day ini disiarkan live streaming 11 jam, merupakan bentuk apresiasi terhadap industri kreatif melalui sebuah karya musik, dan tentunya juga dalam rangka mengajak peran masyarakat khususnya para pecinta musik untuk bisa lebih menghargai karya karya musisi dengan membeli karya asli.

Musik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, seiring dengan berjalannya waktu, musik terus berkembang sesuai dengan fungsinya, sebagai hiburan, juga untuk sebuah seremonial atau bahkan sebagai pesan untuk menyatakan sebuah perasaan karena “Musik mampu mengekspresikan apa yang mulut tidak bisa katakan”.

Seperti penampilan Novita Dewi yang mengungkapkan kejujuran dan keterbukaan perasaannya “Aku Jatuh Cinta” bahwa cinta tidak perlu ditutup tutupi, ungkapkan saja apa yang dirasakan, tidak ada hal yang salah ketika mengungkapkan perasaan cinta, karena memang aku telah jatuh cinta.

Musik bukan hanya soal cinta, karena musik juga merupakan  cerita dalam kehidupan kita sendiri, banyak hal yang kita alami semua bisa terungkap dalam lirik lirik jenaka seperti apa yang dibawakan Trio NonaRia, lewat tembang jenaka yang mengangkat hal hal disekitar kita. “Perutku sangat lapar, .. Akupun sudah tidak sabar, … Lantas aku tersontak, Nasiku belum tonak ….. ” lagu “Sayur Labu” yang dibawakan dengan jenaka ini tentunya bukan hanya menghibur namun juga mengandung pesan sosial.

Bagi pengemar musik tahun 80 – 90 an pasti mengenal group “Pancaran Sinar Petromaks” group yang membawakan lagu lagu dengan irama dangdut ini bukan hanya menyisipkan selera humor dalam setiap lagunya, namun juga kritik sosial terhadap apa yang terjadi pada masyarakat saat itu. Dalam d Hot Music Day  2018, group ini masih mampu membuat netizen bergoyang dengan lagu lagu jenakanya seperti Fatime si jande mude.

Penampilan dalam panggung  dHot Music day 2018 bukan hanya milik para musisi Indonesia saja, karena musik adalah universal semua kalangan profesi bisa bermain musik, seperti apa yang ditampilkan Gang Ojek Online yang membawakan lagu lagu dengan  lirik tentang keseharian mereka dalam menarik ojek online.

Penampilan memukau dalam d Hot Music Day 2018 yang didukung oleh detikcom , CNN Indonesia, TransTV, Trans7, Kuningan City dan 2QD ini juga menampilkan para tokoh tokoh nasional seperti Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang tentunya tampil bersama dalam Elek Yo Band bersama Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya S, Menteri tenaga Kerja M Hanif D dan Menteri Pekerjaan Umum Bapak Basuki Hadimulyo.

Tentunya Hari Musik Nasional bukan hanya sebagai hari para musisi namun juga menjadi hari bagi kita semua untuk bisa mencinta dan menghargai karya karya anak bangsa. Bicara tentang cinta tentunya bukan hanya soal hubungan namun juga komitment untuk saling menjaga, yuk kita jaga karya anak bangsa dengan tidak membajak hasil karya.