Universitas Andalas (Unand)

Universitas Andalas (Unand)

Universitas Andalas (Unand)

Universitas Andalas (Unand) merupakan kampus negeri pertama yang dibangun di Pulau Sumatera. Penamaannya merujuk kepada nama pulau Sumatera yang pada tahun 1956 terkenal dengan nama Pulau Andalas. Hingga kini, Unand menjadi salah satu kampus yang diperhitungkan untuk menjadi pilihan bagi para pelajar, lho! Nggak hanya melihat dari sejarahnya aja, kampus ini juga memiliki prestasi yang diakui, baik pada skala nasional maupun internasional internasional.

Tahun 2019 Universitas Andalas menjadi salah satu dari empat kampus di luar pulau Jawa yang masuk pada kategori klaster pertama di Indonesia dalam bidang penelitian versi Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia. Pada skala internasional, Unand tergabung ke dalam 16 perguruan tinggi Indonesia yang masuk daftar pemeringkatan universitas dunia Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) tahun 2022.

Universitas Andalas (biasa disingkat dengan Unand) adalah perguruan tinggi negeri Indonesia yang terletak di Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Universitas ini merupakan salah satu universitas tertua di luar Pulau Jawa yang dibuka secara resmi pada tanggal 23 Desember 1955 oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada saat itu, Unand adalah universitas keempat yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia. Universitas Andalas terdiri dari lima belas fakultas dengan kampus utama di Limau Manis, Padang; terdapat pula kampus-kampus lain di Padang, Payakumbuh, dan Dharmasraya.

Sejarah Singkat Universitas Andalas (Unand)

Berdasarkan Evaluasi dan Klasterisasi Perguruan Tinggi Berbasis Kinerja Penelitian yang diluncurkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional pada November 2019, Universitas Andalas menempati peringkat keempat dari peguruan tinggi se-Indonesia. Sejak 2016, kampus ini telah termasuk dalam perguruan tinggi negeri klaster 1 dari Kemenristekdikti. Pada tahun 2021, Unand resmi ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) ke-13 di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021.

Memasuki abad ke-20 masyarakat Sumatera Barat berkeinginan untuk membangun sebuah perguruan tinggi. Hal tersebut dipicu dengan munculnya golongan cendekiawan dan intelektual yang sangat memedulikan pendidikan bangsa, namun sayangnya Pemerintah kolonial Belanda tidak memberikan izin. Hingga pendirian perguruan tinggi baru bisa terlaksana setelah kemerdekaan, yakni melalui Akademi Pendidikan Jasmani, Akademi Pamong Praja, Akta A Bahasa Inggris, Akademi Kadet, dan Sekolah Inspektur Polisi di tahun 1948. Kemudian keberhasilan berdirinya akademi tersebut mendorong didirikannya Balai Perguruan Tinggi Hukum Pancasila (BPTHP) oleh Yayasan Sriwijaya pada 17 Agustus 1951 di Padang.

Langkah Yayasan Sriwijaya mendirikan perguruan tinggi juga membuat pemerintah mendirikan beberapa perguruan tinggi lain di Sumatera. Bahkan Yayasan Sriwijaya juga menyerahkan BPTH kepada pemerintah yang kemudian berganti nama menjadi Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Fakultas-fakultas yang didirikan oleh pemerintah tersebutlah yang kemudian menjadi cikal bakal Universitas Andalas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *